Monday, December 19, 2011

Dismenorhoe ? ini diaaa..

Setiap remaja cewek pasti mengalami yang namanya DISMENORHOE atau istilah umumnya Nyeri Menstruasi. Tau nggak kalian sebenarnya kenapa bisa nyeri haid?
Prosesnya bagaimana, bahayakah jika kita terkena nyeri haid dan bagaimana cara mengatasinya??
Oke girls,,kita langsung baca aja ‘EVERYTHING ‘BOUT DISMENORHOE‘ di bawah ini . . .
1. Apa itu Dismenorhoe?
Dismenorhoe atau nyeri haid merupakan rasa tidak enak di bagian perut bawah sebelum dan selama haid dan seringkali disertai dengan mual sehingga memaksa si penderita harus beristirahat untuk sejenak atau bahkan berapa hari lamanya.
Dismenornhoe itu dibagi 2:
a. Dismenorhoe Primer
Terjadi berapa waktu setelah menstruasi pertama biasanya 12 bulan atau lebih. Rasa nyeri timbul tidak lama atau bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam atau kadang bisa beberapa hari. Hal ini merupakan nyeri haid yang sifatnya normal dan sering dialami oleh remaja putri.
b. Dismenorhoe Sekunder
Nyeri haid ini disebabkan oleh adanya kelainan ginekologik misalnya karena salphyngitis (infeksi pada tuba fallopi), endometriosis, adenomiosis uteri dan lain-lain.
Nah,,ini dia yang sifatnya berbahaya karena menyangkut kelainan atau penyakit pada organ genital remaja putri. Hal tersebut biasanya terjadi secara tiba-tiba pada wanita yang sebelumnya tidak pernah mengalami dismenorhoe.
2. Penyebab Dismenorhoe
Karena pada saat fase sekresi pada masa menstruasi lapisan endometrium pada rahim kita memproduksi hormon prostaglandin F2 yang menyebabkan adanya kontraksi pada otot polos, Nah prostaglandin ini nantinya akan dilepaskan dalam peredaran darah sehingga akan dijumpai efek lain selain nyeri haid seperti diare, mual juga muntah.
Selain itu banyak faktor yang mendukung terjadinya dismenorhoe ini diantaranya faktor psikologis seseorang. Nah,sobat kalau kalian mendapatkan stressor stress yang berlebihan kemungkinan untuk mengalami nyeri haid akan semakin tinggi. Disamping itu jika pada saat menstruasi kalian mengeluarkan fragmen-fragmen secara keseluruhan (seperti gumpalan-gumpalan darah yang cukup banyak) maka pasti akan menimbulkan dismenorhoe. Hal ini karena pada saat fase sekresi korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron yang berlebihan sehingga menyebabkan lapisan uterus kita menjadi tebal sehingga sulit untuk dihancurkan. Nah,kondisi ini yang menyebabkan proses pengeluaran tersebut menjadi nyeri kejang yang keras atau istilah dalam dunia kebidanan dismenorhoe membranasea.


3. Cara mengatasi Dismenorhoe
a. Rileks
Dismenorhoe adalah sesuatu yang fisiologis terjadi pada kaum wanita. Jadi kedatangannya jangan ditakutkan atau malah dibayangkan seperti nyeri persalinan. Nyeri persalinan saja bisa teratasi saat kita merasa rileks kenapa tidak untuk dismenorhoe??
Tarik napas dalam-dalam dari hidung dan keluarkan dari mulut akan membantu mengatasi dismenorhoe.
b. Alihkan Perhatian
Saat kita mengalami dismenorhoe alihkan perhatian kita dari rasa nyeri tersebut dengan melakukan kegiatan lain yang sederhana misalnya jogging, mendengarkan musik atau membaca bacaan santai. Karena jika semakin kamu memikirkan rasa sakit tersebut maka rasa sakit akan semakin parah.
c. Kompres hangat pada daerah perut bagian bawah
Lakukan pengompresan dengan air hangat pada perut bagian bawah akan menciptakan kenyamanan tersendiri disamping mengurangi intensitas nyeri yang ditimbulkan.
d. Rajin Olahraga
Menurut penelitian olahraga merupakan cara ampuh untuk mengatasi dismenorhoe. Dan pada seseorang yang rajin berolahraga nyeri dismenorhoe lebih ringan intensitasnya dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah melakukan olahraga. Gak usah olahraga berat, cukup jogging dan bersepeda di sekitar kompleks rumah seminggu 2-3x uda bisa ngurangi faktor resiko timbulnya dismenorhoe.
e. Hilangkan faktor pencetus
Salah satunya kurangi stressor stress jika mendekati tanggal kamu menstruasi. Be have fun dan jadikan sesuatunya lebih mudah. Karena stress itu dibuat sendiri oleh si empu yang menganggap sesuatu itu sangat rumit.ok,,girls pejamkan mata sekarang dan katakan ‘ I’m ready to Solve all problem by my self because I’am strongger woman’
f. Go to ‘Midwife’ to get safety medicine
Ini merupakan cara terakhir jika kamu merasa uda nggak kuat menahan dismenorhoe. Segera pergi ke bidan terdekat untuk konsultasi dan ngeluarin uneg-uneg kamu ^^. Jangan membeli obat penghilang nyeri sembarangan karena bisa bikin kamu adiktif untuk selalu mencari ‘obat dewa’ yang kamu butuhkan saat nyeri menstruasi datang.
Ok,.Ladies . . . .
Udah siap mengatasi kenakalan ‘sahabat’ wanita saat menstruasi datang??? ^^v

7 Alasan Wanita Harus Tetap Perawan sampai Menikah

Kenapa wanita harus tetap Virgin? Untuk pertanyaan ini sepertinya banyak sekali jawaban yang dapat diberikan, semua tergantung atau kembali kepada individu masing-masing. Akan tetapi di masa sekarang yang sudah semakin bebas ada baiknya perlu tahu apa saja kerugian-kerugian jika melakukan sex pra nikah.
Resiko dari sex pra nikah semua orang pasti sudah pada tahu, yaitu HAMIL dan akhirnya MBA alias Married By Accident (kalau sudah gini siapa yang malu…). Selain itu pula dengan sex pra nikah beresiko tertular penyakit kelamin, dan sebagainya. Sebenarnya dengan alasan di atas sudah cukup buat untuk tidak melakukan sex pra nikah. Tapi masih banyak alasan lainnya yang perlu untuk diketahui:

1. Sex Pra Nikah menyebabkan kamu akan dihantui perasaan bersalah
Sekali kamu melakukannya dan meskipun mungkin tidak ada seorangpun yang tahu, rasa bersalah akan selalu menghantui. Bahkan bisa jadi kamu akan menjadi benci pada dirimu sendiri karena tidak bisa menolak tekanan untuk melakukan hubungan sex. Perasaan seperti ini memang tidak mendominasi, tapi biasanya akan selalu muncul setiap waktu dan akan selalu menjadi bagian darimu.

2. Karena kamu bisa menjadi “sexual person“ dan segala sesuatunya tidak akan pernah lagi sama seperti semula.
Seperti kalau pernah mencoba sesuatu benda additif lainnya, maka ada saatnya rasa kepingin atau ketagihan akan datang. Akibatnya, pikiran akan dipenuhi dengan sex dan menggangu konsentrasi untuk hal lainnya. Dengan kata lain : dewasa sebelum waktunya.

3. Sex Pra Nikah akan mengubah cara pandangmu tentang sex – selamanya
Sex seharusnya sesuatu yang sakral dan menjadi sangat indah jika dilakukan oleh pasangan suami istri. Tapi jika dilakukan sebelum menikah, maka bisa jadi sex berubah menjadi sebagai suatu yang “kotor” dan terlarang. Cara pandang ini bisa terus tertanam di benak kamu, bahkan setelah kamu menikah nantinya. Sayang kan ?

4. Kamu akan sulit lepas dari “the first one”.
Biasanya cewek merasakan ikatan yang sulit dilepas dengan cowok yang telah dia berikan virginitasnya. Ini tidak ada hubungan dengan ketakutan kalau-kalau tidak ada cowok lain yang akan menerima dia sesudah tidak virgin. Ini masalah psikologis. Padahal, cowok belum tentu merasakan hal yang sama.

5. Karena hubungan pacaran kamu bisa berubah menjadi “all about sex.
Pasangan pranikah yang telah melakukan hubungan sex biasanya akan selalu mempunyai hidden agenda. Kapan dan dimana akan melakukannya…. Tidak jarang karena jadwal rahasia ini mereka harus berbohong, kepada siapa saja. Bentuk-bentuk perhatian akan menjadi bias. Apakah benar-benar tulus atau karena cuma sex. Bahkan terkadang sedang berantem hebat pun akan langsung baikan cuma gara-gara sex, dan melupakan masalah sesungguhnya.

6. Sex Pra Nikah, maka kamu tidak akan pernah menikmati surganya bulan madu
Karena sudah biasa melakukan hubungan sex pra nikah, maka bulan madu yang mestinya asyik dan romantis, bakal jadi seperti liburan biasa. Tidak akan pernah ada sesuatu yang berkesan untuk seumur hidupmu.

7. Karena kamu bisa menjaga reputasi dan tidak mau “nyesel” di kemudian hari.
Hampir bisa dipastikan, teman-temannya akan tahu jika seorang cowok telah melakukan hubungan sex dengan pacarnya. Jadi ini merupakan rahasia………….umum.

So giRLs . . .pikir-pikir 1000x dulu untuk ngelakuin “FREE SEX” bayangin akibatnya dulu sebelum ngelakuinnya. Kenikmatan 1x bakal dibayar dengan resiko dan 100x masalah. Apalagi buat kamu-kamu yang masih sekolah atau kuliah,ribet ngurusinnya . . .
Tapi kalo kamu emang uda “KEBELET” ijin ortu aja buat nikah.Lakuin Sex saat kamu uDa ready dengan segala sesuatunya. Setidaknya dia uda bisa tanggung jawab kalau nantinya kamu dinyatakan “HAMIL”
Jangan Hamil duluan baru nikah,.karena rasanya pasti beda . . .
Ok giRLs,.Are You Ready Get Sex After Married??? ^^v

Catatan Seorang Bidan

3 tahun perjalanan
Akan membuat kita belajar, memahami dan berfilosofi
dengan sebuah profesi baru kita
Bidan . . . .
Perjuangan dari mengebut SKS yang terasa mustahil dilalui, perjuangan dengan mencari terget partus di tengah kegelapan, perjuangan menulis laporan diantara kesibukan pengabdian dan perjuangan untuk konsul dengan seribu penantian hingga lupa jadwal makan
Tapi . . . .
Itu merupakan langkah awal teman-temanku
Dari apa sebenarnya makana kata “Bidan”

Jika anda bermimpi memilih profesi bidan sebagai
sarana cepat untuk “BALIK MODAL” anda salah besar ada di kebidanan
Seharusnya anda kuliah di PERBANKAN sehingga fasih akan urusan alur keuangan.
Merinci setiap materi yang dikeluarkan saat anda di pendidikan akan terbayar ketika anda menjadi bidan
Bidan bukan seperti itu saudaraku . . . . .
Ketika seorang ibu meratapi putrinya yang kontraksi di gubuk tuanya, sang ibu kebingungan harus dengan apa membayar biaya persalinan
Sang bidan menepuk bahu sang ibu seraya berbisik “ saya akan membantu proses kelahiran putri ibu, ibu bantu dengan do’a saja “


Jika anda berpikir ada di kebidanan karena merupakan sebuah “POPULARITAS” diantara deretan pilihan fakultas lain yang ada
Anda salah besar ada di kebidanan
Seharusnya anda menjadi ARTIS, mengikuti berbagai casting sehingga anda akan muncul di berbagai media cetak dan elektrolit
Bidan bukan seperti itu saudaraku . . . .. .
Ketika angka kematian bayi tinggi akibat Tetanus neonaturum, bidan berjuang menggalakkan program imunisasi dengan tantangan masyarakat awam yang menganggap pasca imunisasi membuat bayi rewel dan demam

Jika anda menganggap menjadi bidan sebagai ajang menaikkan “NILAI JUAL” untuk menjadi lirikan calon mertua atau harapan bagi pemuda dokter, polisi, angkatan atau sederet profesi tinggi lainnya
Anda salah besar saudaraku . . . . .
Tidak ada artinya nilai jual itu ketika kita menghadapi seorang wanita yang mengalami Atonia uteri, kita bersimbah dengan darah, meneteskan bulir-bulir keringat serasa seluruh raga ikut berdo’a hanya untuk memperjuangkan wanita itu masih memiliki nyawa
Ketika sang bayi yang lahir dari wanita yang bukan apa-apa kita menatap dunia dengan wajah birunya seakan mulutnya pun enggan menyapa atau sekedar menangis layaknya bayi lainnya.
Kita akan berusaha mencoba sebisa kita membantu sang bayi mendapatkan dunia barunya

Dan . . . . .
Jika anda menginginkan profesi bidan agar para tetangga memanggil anda dengan sebutan “ Bu Bidan “ dengan terbungkuk-bungkuk melewati anda yang necis berpakaian putih-putih turun dari Avansa, Inova atau sederet mobil bermerk lainnya, anda salah besar saudaraku . . . .
Bidan bukan seperti itu saudaraku . . . .
Di malam saat terlelap di peraduan setelah seharian berkutat dengan PWS, Kohort dan seribu laporan lainnya. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah kita. Seorang ibu yang merintih memegangi perutnya ditemani sang suami yang setia bergumam lirih “ bu bidan tolong saya, rasa-rasanya saya ingin melahirkan”
Tangannya yang mungil menunjukkan buku KIA dan sebuah kartu JAMPERSAL


Ketika sales susu formula datang dengan sekeranjang produk terbarunya serta sejuta janji mobil Xenia, ibadah umroh dan tawaran manis lainnya
Seorang bidan akan berkata “ maafkan saya mbak, saya tidak bisa mendustai hati seorang wanita yang secara kodratnya harus menyusui dan selalu memberikan yang terbaik terhadap bayi mereka”

Ketika seorang wanita separuh baya membawa lima orang anaknya yang kecil-kecil menangis di hadapan kita meminta kita menggugurkan kandungannya karena dirinya lupa untuk minum pil KB berapa hari lamanya
Bidan akan berkata “Maafkan saya ibu, saya bukan malaikat pencabut nyawa atas janin yang telah Tuhan titipkan dalam rahim ibu yang ibu sendiri tidak tahu kebaktian dan kebahagiaan apa yang bisa diberikan oleh calon manusia ini nantinya”


Bidan itu mulia saudaraku . . . . .
Biarlah mereka berpikir apa tentang profesi kita karena mereka awam untuk mengerti hakekat profesi kita
Dikala kewenangan semakin dibatasi, kesalahan selalu dicari, kita seharusnya tak berkecil hati
Suatu PERMATA mulia tetap terlihat cahayanya saudaraku . . .
Walaupun ia terpendam jauh di kubangan lumpur
Kita tidak perlu CENDERAMATA . . . .
Kita tidak perlu sanjungan asa . . . .
Yang kita lakukan hanya keikhlasan
Di saat nafas telah diberhentikan olehNya dan suatu profesi itu pun telah tiada
Semoga Tuhan mengutus malaikatNya
Menulis nama BIDAN di dalam surgaNya
Yang jauh lebih sempurna dibandingkan penghargaan yang pernah ada

Friday, December 16, 2011

Mungkin ini tulisan terakhirku..

Aku bodoh, bahkan bisa dibilang sangat bodoh
pernah terlintas dalam benakku untuk game over
karena, merasa tak sanggup hadapi hidup ini

Iblis-iblis terus saja merasuki dan membujukku untuk segera game over
Tapi ………..

Tapi, aku ingat sama mereka ( orang tuaku ).
Aku liat senyuman mereka saat ini.
Dan aku bayangkan apa yang akan terjadi pada senyum mereka ini
Jika suatu saat aku memang game over

Aku akui, kalau sekarang aku sangat lemah
Tak mampu hadapi polemic dalam diri
Selalu menghibur diri dengan tak pasti
Mencoba tetap tersenyum
Walau batin sangat tersiksa perih

Sebuah film berjudul ” 3 Idiots “
Ajarkan banyak pendidikan moral dan agama kepadaku
Untuk kuat, serta harus mampu hadapi ini
Dan pisau di tangan ini takkan mampu menyelesaikannya
Hanya akan membuat semakin kacau

Polemic membuat aku berniat negatif

Aku kini Lemah
Maafkan aku
bila aku sering bikin kalian tersakiti, terluka, dan jengkel oleh tingkahku
Dan mungkin ini tulisan terakhirku

Atas Nama Kenangan :)

Mungkin aku terlalu mengagungkan kehidupanku, ceritaku dan duniaku

Tanpa memberikan kesempatan untuknya berbagi sedikit cerita tentangnya..

Aku terlalu bermanja padanya

Tanpa menyadari bahwa sesungguhnya dia juga makhluk yang bermanja

Aku tidak kehilangannya, karena aku tidak pernah benar-benar memilikinya

Dia selalu ada di hatiku

Aku tempatkan dia di pojok ruang hatiku yang aman

Berharap dia nyaman atas nama kenangan….

Melahirkan: Antara Derita dan Qodrat Wanita

Wanita yang hamil tua itu bernama Elana. Berjalan terseok-seok menyusuri pematang sawah. Sebuah jirigen tua terlihat dijinjingnya. Sesekali airnya diteguk untuk mengurangi dahaga. Disekanya butir-butir keringat di dahinya. Terlihat kelelahan lahir bathin di wajahnya.

Sejak pagi tadi Elana berada di sawah bapaknya. Membantu mengusir burung-burung yang mencuri bulir-bulir padi yang kuning keemasan. Tali temali dan kaleng susu berisi batu adalah alat bantunya dalam bekerja. “Hush! Hush! Hwaaaa!” itulah mantera yang sering sekali dirafalnya.

Bila matahari sudah nyaris diatas kepala, Elana pun beranjak pulang ke rumah. Biasanya pada jam seperti itu, burung-burung pipit enggan turun ke sawah. Seperti manusia pada umumnya, burung-burung itupun memilih hanya bercengkrama dengan keluarga di dalam sarangnya.

Tiba-tiba Elana merasakan sesuatu mengalir dari sela-sela pahanya. Berjongkok ia untuk melihat benda cair yang sedang mengikuti gravitasi bumi. Cairan seperti air seni, agak kekuning-kuningan mengalir tanpa kendali. “Apakah ini tanda-tanda aku akan melahirkan?” Elana berpikir seorang diri sambil berbenah menuju rumah.

Diperiksanya semua perlengkapan melahirkan yang sudah lama dipersiapkannya. Tak lupa ia memastikan uang sebesar empat ratus ribu rupiah masih ada ditempatnya. Hanya itulah uang yang dimiliki Elana untuk menyambut kelahiran bayinya. Anak pertama yang tak pernah mengenal sentuhan dokter spesialis kebidanan, yang ada hanyalah bidan-bidan desa tempatnya bertanya bila ada keganjilan pada kandungannya.

Tak berapa lama bidan yang dipanggil bapaknya pun tiba. Ibu Ramyah, bidan tua yang masih terus berkarya mengabdikan dirinya untuk keselamatan wanita-wanita desa dalam melestarikan keturunan ummat manusia. Konon, kedua adik Elana pun lahir dengan bantuan tangan dinginnya.

“Masih bukaan dua! Kemungkinan nanti malam bayimu akan lahir, Elana!” Tutur Ibu Ramyah.

“Tapi, Bu! Cairan ini terus menerus keluar!” Elana memberitahu tanpa diminta.

“Tidak apa-apa, itu biasa terjadi mengawali sebuah kelahiran.” Jelas Ibu Ramyah.

Setelah bidan itu berlalu, Elana mulai menyapu, mengepel dan membersihkan piring-piring yang berserakan. Menurut pengalaman, itulah cara mempermudah proses persalinan. Elana merasakan nyeri yang luar biasa untuk selang waktu yang agak lama. Ditahankannya saja sakit tak terperi itu tanpa berkata-kata. Keringat bercucuran membasahi baju hamil yang dikenakannya.

Semakin malam jarak kontraksi semakin rapat. Elana menggeliat-geliat bagaikan ulat. Dibentangkannya sebuah tikar di tengah rumah. Berputar-putarlah ia menahankan rasa sakit tidak terkira. Tiang-tiang mesin jahit tua dipelintirnya seakan ia berusaha mengalirkan rasa sakit secara konduksi kepada benda tersebut. Namun rasa sakit semakin hebat, menggelinjang-gelinjang Elana dibuatnya.

Tak berapa lama bidan pun tiba. Elana masih berjuang menahan sakit tak terkata. Bu bidan heran karena tak ada tambahan bukaan di tempat seharusnya bayi dilahirkan. Segala ilmu sang bidan pun dikeluarkan. Elana lemas nyaris tak bertenaga. Segelas teh manis hangat tuntas dihirupnya. Dalam hatinya Elana terus berdoa, “ Ya, Allah! Mudahkanlah hamba melahirkan secara normal! Hindarkanlah hamba melahirkan melalui operasi Caesar!” Bukan Elana takut atau ngeri dengan pisau-pisau operasi. Ataupun ketakutan terjadinya kegagalan dalam operasi. Tapi, uang yang tersedia tak seberapa. Hanya cukup untuk biaya melahirkan normal saja.

Malam merangkak pasti menuju pagi. Hawa dingin menyelimuti perkampungan tanpa terkecuali. Dari corong-corong TOA mesjid dan mushollah terdengar azan subuh lantang menyapa. Elana mengejan sekuat tenaga. Bayi yang dinanti-nantipun lahir sudah. Tak ada lagi air ketuban tersisa. “Anakmu cewek! Mukanya jelek!” Bu Bidan memperlihatkan bayi yang sudah rapi itu kepada Elana. “Subhanallah, Salsabila! Itulah namanya, Bu!” Lirih suara Elana. Tak henti-henti diucapkannya Hamdalah setelah Bidan mengatakan bahwa anaknya lahir sempurna. Beberapa butir air bening mengalir di pipinya. Bercampur-campur rasa berkecamuk di dadanya.

Dipojok rumah, terlihat seorang lelaki menangis tersedu-sedu. Bukannya ia tidak bahagia karena kelahiran cucu. Tapi, nasib cucunya yang lahir ini sangat berbeda dengan cucu-cucu lain yang dimilikinya. Tak ada sosok ayah yang bangga akan kelahiran anaknya. Tak ada belaian mesra yang dirasakan anaknya usai persalinan. “Mestinya ayahmu ada disini, Cu! Mengumandangkan iqomat di telingamu.” Bisik Sang kakek lirih di telinga bayi merah Elana. “Allahu Akbar Allahu Akbar…” Iqomat menggema di seantero rumah. Air mata mengalir di setiap kelopak mata yang mendengarnya. Bayi Elana seperti mendengar nyanyian surga, terlelap ia setelah lelah berjam-jam berusaha mencari jalan keluar dari persemayaman lebih dari sembilan bulan.

Emak Elana berkali-kali mencoba menghubungi suami Elana. Sudah sejak tadi malam berita tentang penyambutan kelahiran ini ingin dikabarkan. Namun baru pagi ini terdengar tanda-tanda handphone di ujung sana diaktifkan.

“Assalamu’alaikum! Abdul Rachman, ini emak! Anakmu sudah lahir, perempuan!. Kau pulanglah segera!”

“Ya, Mak! Aku segera akan pulang!” Terdengar jawaban pendek. Tak terdengar nada bahagia dibalik suaranya. Tak ada pula pertanyaan lanjutan tentang kesehatan isteri dan anak-anaknya. Emak Elana menutup panggilan, karena sedotan pulsa untuk sambungan langsung internasional itu begitu mengerikan.

Di seberang lautan, Abdul Rachman tertegun sejenak. Terbayang di matanya akan wajah sendu milik Elana. Sudah lebih enam bulan mereka tak bersua. “Pasti Elana sangat membenciku. Aku suami yang tak tahu diri. Aku suami yang tidak bertanggung jawab, meninggalkan isteri selama masa kehamilan hingga proses melahirkan. Aku tak pernah memberinya nafkah lahir dan bathin. Aku benar-benar manusia tak berguna!” Abdul Rachman mengadili dirinya. Namun tak berselang lama, kembali ditariknya selimut sambil mendekap tubuh muda hangat yang tergolek disebelahnya. “Ah, persetan dengan semuanya!” Bisik hatinya seakan menghapus semua rasa berdosa.

*Cerita ini fiktif belaka. Mohon maaf bila ada persamaan nama dan peristiwa.

Surat Untuk Ibu

Untuk mencintai dan menyanyangi aku selalu
Alhamdullillah….
Bunda apa kabar mu disana? Baik-baik saja kan? Keluarga juga bagaimana? Bunda ananda yang dulu masih manja sekarang baik-baik saja, sehat lahir batin. Karena berkat doa bunda yang tiada henti-henti itulah, yang membuat ananda mu ini selalu dilindungi Allah SWT, dari sakit dan lelah yang selalu dihadapi.
Bunda sudah tiga bulan ya, ananda ini menjauh dari pangkuanmu yang hangat dan penuh kasih sayang. Tidak terasa sungguh tidak terasa. Rindu dihati selalu diselimuti wajah bunda, yang menanti ananda ini pulang. Tapi ananda berusaha mengalahkannya, karena itu akan menggangu konsentrasi belajar dan kuliah. Hanya satu helai pakaian bunda dan satu lembar foto yang dapat mengobati rasa rindu sayang ananda terhadap bunda. Dan itu juga pemberi motivasi pada ananda ini untuk sukses.
Bunda…… masak apa yang bunda hidangkan untuk ayah dan adik-adik hari ini? Mudah-mudahan masakkan kesukaan ananda ya… supaya bunda selalu merasakan kehadiran ananda. Walaupun ananda selalu merindukan kehadiran keluarga, masakan bunda yang baunya membuat selera makan ananda bangkit dan rasanya yang penuh kasih sayang. Sekarang ananda makan apa adanya, sambal pun enak. Karena ananda selalu membayangkan itu masakan bunda. Bunda…kalau ananda pulang masakan kesukaan ananda ya??
Terasa sayang yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Itu membuat ananda berusaha mendapatkan ilmu dan mengangkat keluarga kita. Alhamdulillah, bunda jangan berusaha payah membanting tulang bekerja untuk ananda disini, untuk membayar kuliah dan uang makan sehari-hari.
Ananda sekarang sudah mendapatkan beasiswa, walaupun pas-pasan, tapi cukuplah untuk ananda. Ananda juga dapat pekerjaan di Pontianak Post sebagai wartawan. Ini berkat bunda yang selalu memberikan ananda motivasi yang berupa omelan-omelan kecil yang selalu mengajarkan disiplin dan bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakn diwaktu ananda masih dalam pangkuan bunda. Inilah berkah dan buah hasil didikkan bunda.
Sebelum ananda dipontianak post. Ananda di LPM Untan untuk mencari pengalaman, ya… beberapa bulan ananda sudah dapat bekerja di Pontianak Post. Gajinya pun lumayan untuk kehidupan ananda. Nanti separo dari gaji ananda akan dikirim untuk bunda dan separonya lagi ditabung untuk menaikan bunda haji. Itulah tujuan ananda dan hadiah yang tidak seberapa dibandingkan bunda yang selama ini merawat ananda diwaktu sakit dan mendidik ananda diwaktu tidak tahu apa- apa.
Bunda terima kasih ya, berkat doamu ananda jadi begini sekarang. Ananda pun tidak melupakan kewajiban sholat lima waktu.
Bunda surat yang ananda kirim ini sebagai perentara ananda berbicara. Ananda mungkin masih lama pulang kerumah. Jadi harapan anandan jaga selalu kesehatan bunda, jangan terlalu berat-berat kerjanyan. Ananda disini aman-aman saja. Jaga juga adik-adik ananda tersayang. Agar nanti bunda dan keluarga bisa melihat ananda memakai toga yang melambangkan ananda sudah S1 alias wusida.
Ya, sampai disini dulu surat ananda yang mungkin masih manja, pengen dipeluk selalu. Satu yang selalu ananda ucapkan AKU RINDU BUNDA. Dan ada secarit puisi buat bunda.
MOHON DOANYA
Ketika aku melangkah, terasa berat kakiku berjalan
Walaupun ada restumu, hatiku berkata “belum cukup”
Ayah ibu, aku belum siap untuk berjauh
Maafkan aku, jika tidak menoleh kebelakang
Sesak terasa dadaku , ketika aura kasihmu tidak lagi terasa
Semakin jauh…..
Semakin tak terasa air mengalir di pelupuk mata
Nadiku tidak tahu lagi kemana
Ayah ibu, aku mohon doamu
Restumu belum cukup bagiku
Aku berjuang demi dirimu dan keluarga
Aku tidak akan mensia-siakan waktu belajarku
Agar ilmuku berguna dikelak hari
Walau jauh aku merantau dinegeri orang
Bagiku engkau selalu ada disisiku
Karena doamu